
Teamfight Tactics (TFT), game auto battler dari Riot Games, semakin menarik perhatian para pemain mobile yang mencari pengalaman strategi yang menantang. Meskipun mudah dimainkan, game ini dikenal sulit untuk dikuasai karena kombinasi elemen strategi, sinergi, dan pengelolaan ekonomi.
Berbeda dengan game MOBA, tujuan utama dalam TFT bukan mengalahkan lawan secara langsung, melainkan bertahan hidup selama mungkin. Setiap kekalahan mengurangi health point, dan pemain akan kalah jika health mencapai nol.
Setiap ronde, pemain dapat membeli champion menggunakan gold. Champion memiliki sinergi tertentu, dan mengoleksi beberapa champion dengan sinergi yang sama akan memberikan efek tambahan. Misalnya, komposisi Punk seperti Jinx dan Pantheon menjadi efektif jika keduanya ditingkatkan hingga bintang 3.
Pengelolaan gold menjadi aspek penting dalam permainan. Pemain disarankan untuk menyimpan hingga 30 gold di awal game guna mendapatkan interest atau bunga setiap ronde. Reroll berlebihan di awal justru bisa merugikan.
Item juga menjadi komponen penting dalam kemenangan. Item seperti B.F. Sword, Chain Vest, dan Recurve Bow dapat digabungkan menjadi senjata yang lebih kuat. Strategi item holder disarankan, yaitu menaruh item pada unit murah sementara sebelum dipindahkan ke unit inti saat tersedia.
Tiga gaya bermain utama dalam TFT antara lain:
- Reroll, cocok untuk mengejar champion bintang 3.
- Standard, fokus pada naik level untuk akses unit kuat.
- Fast 8/9, strategi cepat menuju level tinggi untuk mendapatkan unit premium lebih dulu.
Bagi pemula, gaya Standard dan Reroll dianggap paling ideal untuk mempelajari tempo permainan. Adaptasi terhadap kondisi board, item, augment, serta rotasi shop menjadi kunci sukses dalam setiap pertandingan.
TFT menuntut pemain untuk berpikir taktis dan fleksibel. Tanpa strategi yang mutlak untuk menang, keberhasilan di setiap pertandingan bergantung pada pengambilan keputusan yang tepat dan kemampuan membaca situasi.