Kehadiran Call of Duty di layanan Xbox Game Pass disambut antusias oleh para gamer, namun kabarnya justru membawa dampak finansial besar bagi Microsoft. Menurut laporan Bloomberg, mantan karyawan Microsoft yang enggan disebutkan namanya mengungkap bahwa perusahaan kehilangan lebih dari US$300 juta atau sekitar Rp 4,96 triliun dari penjualan game Call of Duty di PC dan konsol setelah memasukkannya ke dalam katalog Game Pass.
Banyak pemain memilih untuk berlangganan Game Pass daripada membeli game secara terpisah karena dinilai lebih hemat. Call of Duty: Black Ops 6 menjadi seri pertama yang dirilis langsung di Game Pass pada hari peluncurannya. Meski demikian, game tersebut tetap mencatat penjualan 60% lebih tinggi dibanding Modern Warfare 3 di platform PlayStation dan Steam.
Hingga kini, Microsoft dan Xbox belum memberikan konfirmasi resmi terkait laporan kerugian tersebut. Namun rumor ini memunculkan dugaan bahwa langkah tersebut menjadi alasan di balik kenaikan harga Game Pass, yang akan mulai berlaku November 2025, bertepatan dengan jadwal perilisan Call of Duty: Black Ops 7.
Sebagai catatan, katalog Game Pass terus berkembang pesat — dari 492 game pada Juli 2024 menjadi 838 game pada Oktober 2025, menjadikannya salah satu layanan berlangganan game terbesar di dunia.