Jakarta – Perdebatan mengenai apakah Windows Defender hanyalah gimmick kembali mencuat di kalangan pengguna. Namun, seiring perkembangan teknologi keamanan Microsoft, aplikasi yang kini dikenal sebagai Microsoft Defender Antivirus telah berevolusi menjadi solusi keamanan yang solid dan dapat diandalkan.
Dulu dikenal lamban dan kurang efektif, Windows Defender kini hadir dengan mesin pemindaian berbasis cloud, pembaruan real-time, serta perlindungan aktif terhadap ancaman seperti ransomware, phishing, dan trojan. Aplikasi ini bekerja otomatis di latar belakang tanpa banyak notifikasi, menjadikannya pilihan praktis bagi pengguna awam.
Berbeda dari antivirus berbayar yang sering memakan banyak sumber daya, versi terbaru Windows Defender telah dioptimalkan agar lebih ringan dan efisien, memindai file hanya saat PC dalam kondisi idle.
Meski beberapa antivirus premium masih unggul dalam menghadapi ancaman zero-day, untuk kebutuhan harian seperti browsing dan pekerjaan kantor, Windows Defender dianggap setara bahkan lebih praktis karena gratis dan terintegrasi langsung dengan sistem operasi.
Microsoft Defender kini bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan garis pertahanan utama bagi mayoritas pengguna Windows. Para ahli keamanan menyarankan agar pengguna tidak menonaktifkannya, karena perlindungan dasar yang diberikan sudah cukup kuat untuk melindungi data pribadi dari berbagai ancaman digital.