
Dunia esports di Indonesia semakin berkembang pesat dengan hadirnya pendidikan formal yang mengarah pada karier profesional di bidang gaming. Berbagai institusi pendidikan mulai membuka program studi esports, menjadikan gaming bukan lagi sekadar hobi, melainkan pilihan karier yang serius dan menjanjikan.
Data industri memperkirakan nilai pasar esports global akan menembus lebih dari USD 2 miliar pada tahun ini, dengan Indonesia menjadi salah satu pasar esports paling aktif di Asia Tenggara. Hal ini mendorong sekolah dan universitas seperti BINUS University, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), serta sejumlah SMK dan akademi khusus esports di kota besar membuka program pelatihan esports profesional.
Kurikulum pendidikan esports tidak hanya fokus pada teknik bermain, tetapi juga meliputi strategi tim, manajemen turnamen, personal branding, nutrisi dan kesehatan mental, hingga analisis data game. Lulusan pendidikan ini dapat berkarier sebagai pro player, pelatih, komentator, analis strategi, streamer profesional, hingga manajer tim esports.
Pemerintah melalui Kemenpora dan komunitas esports nasional mendukung perkembangan ini lewat liga pelajar dan program beasiswa, sementara perusahaan besar seperti Telkomsel, BRI, dan Samsung aktif mendanai program pendidikan dan turnamen esports.
Tahun 2025 menandai era baru di mana gaming menjadi profesi masa depan, membuka peluang luas bagi talenta muda Indonesia untuk bersinar di panggung global esports.