Riot Games Perkenalkan Veto, Sentinel Baru yang Ubah Meta di Valorant

Jakarta – Dalam ajang VCT Champions 2025, Riot Games resmi memperkenalkan Agent terbaru Valorant bernama Veto, yang menjadi Agent ke-29 sekaligus Sentinel ketujuh dalam roster game FPS populer tersebut. Karakter asal Senegal ini juga menjadi Agent ketiga dari benua Afrika.

Veto menarik perhatian komunitas karena kemampuan uniknya yang berfokus pada anti-utility suppression, menjadikannya ancaman besar bagi Agent yang mengandalkan perangkat atau jebakan. Berbeda dari Sentinel lain seperti Killjoy atau Cypher yang menggunakan teknologi, kekuatan Veto berasal dari mutasi biologis dalam tubuhnya sendiri.

Dalam lore-nya, Veto digambarkan mampu menyerap dan meniadakan energi dari berbagai jenis utilitas, menjadikannya alat kontrol area sekaligus pengganggu strategi lawan. Ia hadir dengan empat kemampuan utama:

  • Crosscut (C): Menempatkan orb teleportasi untuk reposisi cepat, namun hanya dapat digunakan jika orb terlihat langsung.
  • Chokehold (Q): Melempar fragmen jebakan yang menimbulkan efek deafen dan decay pada musuh.
  • Interceptor (E): Perangkat penghancur utilitas yang dapat menonaktifkan atau menghancurkan skill lawan seperti smoke, turret, atau dinding.
  • Evolution (X – Ultimate): Mengubah Veto ke bentuk mutasi penuh dengan regenerasi cepat, imunitas terhadap efek negatif, dan ketahanan tinggi sepanjang satu ronde.

Dengan kemampuannya tersebut, Veto dipandang sebagai jawaban terhadap meta Valorant saat ini yang didominasi oleh penggunaan utility untuk mengamankan area dan melakukan retake. Meski berperan sebagai Sentinel, gaya bermain Veto jauh lebih agresif dan fleksibel, memungkinkannya menantang inisiasi musuh sekaligus menggagalkan strategi berbasis perangkat.

Riot Games belum mengumumkan tanggal rilis pasti, namun Veto dipastikan akan segera hadir di server utama Valorant dalam waktu dekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *