Jakarta – Fumito Ueda, kreator legendaris di balik Shadow of the Colossus, mengungkap fakta menarik dalam wawancara eksklusif bersama Denfamicogamer. Ia menyebut bahwa game ikonik tersebut awalnya direncanakan sebagai game Co-op Online, terinspirasi dari game Battlefield 1942.
Ueda mengaku terkesan dengan skala besar Battlefield 1942 yang mampu menghadirkan 64 pemain manusia dalam satu pertandingan, dan menyebutnya sebagai gambaran masa depan industri game. Ide tersebut kemudian melahirkan proyek purwarupa berjudul “NICO” (Next ICO), yang menampilkan beberapa pemain menunggang kuda dan bekerja sama melawan Colossus raksasa.
Namun, karena keterbatasan sumber daya teknis, tim pengembang akhirnya harus membatalkan konsep Co-op tersebut. Dari sanalah proyek ini berevolusi menjadi pengalaman single-player imersif yang kini dikenal sebagai Shadow of the Colossus.
Dalam wawancara yang sama, Ueda juga merefleksikan perubahan preferensinya terhadap game. Jika dulu ia menikmati permainan kompetitif, kini ia lebih tertarik menciptakan pengalaman mendalam dan “hidup” dalam permainan solo, yang kemudian menjadi inti dari visi Shadow of the Colossus.

