Tampaknya kontroversi terkait pengembangan Subnautica 2 masih belum menemukan titik terang. Sebelumnya, mantan trio leader itu sudah menuntut publisher atas pemecatan mereka, dan kini menanggapi tuntutan hukum tersebut dengan tuntutan resmi pula.
Sebelumnya, mantan eksekutif Unknown Worlds menggugat Krafton atas pelanggaran kontrak, dan meminta pengadilan untuk mengembalikan mereka ke posisi semula serta meminta publisher asal Korea Selatan itu untuk membayar bonus earn-out sebesar $250 juta. Trio eksekutif itu menyatakan bahwa tindakan publisher tersebut justru telah menggagalkan perilisan, sehingga mereka tidak bisa memenuhi syarat untuk mendapatkan bonus tersebut.
Sekarang, Krafton juga berikan tanggapan resmi terhadap gugatan tersebut lewat dokumen yang diupload ke Scribd, berjumlah 100 halaman lebih dan sudah diajukan ke pengadilan. Dokumen tersebut berisi jawaban atas segala tuduhan yang diberikan.
Dalam dokumennya, disebutkan bahwa setelah mendapatkan $200 juta masing-masing dari penjualan Unknown Worlds senilai $500 juta, Charlie Cleveland dan Max McGuire mulai meninggalkan pengembangan judul kedua Subnautica dan lebih fokus ke proyek pribadi. Sementara itu, Ted Gill, yang menerima $60 juta dari kesepakatan tersebut, disebut berusaha mempercepat rilis Subnautica 2 demi mengejar bonusnya.
Krafton juga menjelaskan bahwa pada kuartal pertama 2025, tim internal mereka menyimpulkan bahwa versi early access Subnautica 2 masih belum siap dirilis. Menurutnya, game-nya baru 12% jadi tapi sudah mau dirilis. Jelas dianggap terlalu prematur dan bisa merusak reputasi franchise-nya.
Dokumen tersebut juga memuat tuduhan bahwa ketiga eksekutif tersebut telah mengunduh sejumlah besar informasi rahasia, yang dianggap melanggar kesepakatan EPA (Equity Purchase Agreement). Jadi, publisher mencurigai bahwa trio eksekutif mau “membawa kabur” game-nya dan rilis sendiri, setelah ambil data-data penting secara ilegal.
Dengan tanggapan panjang dari sang publisher yang kini sudah dipublikasikan, menarik untuk ditunggu apakah akan ada balasan atau argumen tandingan dari pihak mantan eksekutif Unknown Worlds dan bagaimana akhir dari kontroversi ini nantinya.