Jakarta, 15 Juli 2025 — Ken Levine, kreator di balik franchise legendaris BioShock, siap kembali ke industri game dengan karya terbarunya berjudul Judas. Game ini dikembangkan oleh Ghost Story Games, studio yang ia dirikan usai rehat panjang dari dunia game.
Dalam wawancara bersama Lawrence Sonntag dari Nightdive Studios, Levine menegaskan bahwa Judas tidak akan memiliki elemen Live Service maupun komponen daring. Ia menekankan bahwa fokus utama game ini adalah cerita, bukan monetisasi atau fitur online. “Kami hanya ingin menceritakan kisah dan mengajak pemain terbenam di dalamnya,” ujar Levine.
Mengusung gaya naratif khas seperti BioShock, Judas menghadirkan tiga karakter utama yang masing-masing merepresentasikan filosofi eksistensial berbeda. Pendekatan ini diharapkan memperkaya pengalaman bermain dan memberi kedalaman pada dunia game.
Levine juga menyentil kondisi industri game saat ini yang menurutnya terlalu banyak bergantung pada microtransaction dan multiplayer. Ia menilai bahwa sejumlah game single-player tradisional tetap menjadi yang paling digemari dalam beberapa tahun terakhir.
Meski menolak menerapkan model monetisasi berlebihan, Levine memahami alasan ekonomi di balik tren tersebut. Ia menyadari bahwa pengembangan game modern sangat mahal, sehingga wajar bila banyak developer mencari pemasukan tambahan.
Judas dijadwalkan rilis dalam waktu dekat dan menjadi salah satu game naratif yang paling dinanti tahun ini.