Ubisoft Tuai Kontroversi Akibat Perubahan EULA, Gamer Wajib Hapus Game yang Dihentikan

Ubisoft tengah menjadi sorotan komunitas gamer usai perubahan kontroversial pada End User License Agreement (EULA) terbaru mereka. Dalam dokumen tersebut, terdapat klausul yang mewajibkan pemain untuk menghapus dan menghancurkan semua salinan game ketika game tersebut sudah tidak lagi beredar atau dihentikan oleh Ubisoft.

Perubahan ini tercantum dalam poin kedelapan EULA dan ramai diperbincangkan karena muncul bertepatan dengan maraknya gerakan Stop Killing Games, yang kini telah didukung oleh lebih dari satu juta orang. Gerakan ini menyerukan agar publisher dan developer tidak lagi menghapus akses terhadap game yang sudah dibeli oleh pemain, sebagaimana yang terjadi pada game The Crew beberapa waktu lalu.

Menariknya, klausul serupa ternyata tidak eksklusif milik Ubisoft. Seorang pengguna Reddit, Amon724, mengungkap bahwa EULA dengan kewajiban menghapus game juga ditemukan di judul lain seperti Final Fantasy 7 Remake, Metaphor: ReFantazio, dan The Elder Scrolls IV: Oblivion Remastered. Bahkan, pengembang Phasmophobia sebelumnya menyebut bahwa klausul tersebut merupakan bagian standar dalam EULA banyak game, termasuk Baldur’s Gate 3 dan Dead by Daylight.

Meskipun secara hukum klausul EULA kerap kali dianggap formalitas, kekhawatiran gamer muncul karena praktik penghentian akses game semakin sering dilakukan, sekaligus memperkuat sentimen negatif terhadap format digital-only di industri gim modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *