Usia pensiun pemain esports profesional rata-rata sangat muda, yakni di usia 20-an, berbeda jauh dengan atlet olahraga tradisional yang bisa aktif hingga usia 30-an bahkan 40-an. Contohnya, pemain Call of Duty League biasanya pensiun di usia 26 tahun, sedangkan di Overwatch League sekitar 23 tahun.

Fenomena ini sering dianggap karena esports sebagai olahraga anak muda, serta penurunan performa akibat kelelahan fisik, refleks menurun, dan kesulitan koordinasi tangan-mata. Namun, terapis fisik Caitlin McGee membantah alasan tersebut secara medis, karena penurunan waktu reaksi signifikan biasanya terjadi di usia jauh lebih tua dari pertengahan 20-an.

Motivasi utama pensiun para pro player lebih berkaitan dengan stres, beban kerja yang berat, ketidakstabilan karier, dan keinginan menjajaki peluang baru. Johnathan Wendel alias Fatal1ty menyatakan bahwa penurunan hadiah uang membuatnya berpikir untuk mencari peluang lain dalam dunia esports.

Contoh lain adalah Michael Grzesiek alias Shroud, yang pensiun di usia 23 tahun setelah menekuni karir sebagai gamer profesional sejak 19 tahun. Shroud mengaku lelah dengan rutinitas dan perjalanan yang melelahkan, lalu memilih menjadi streamer sukses dengan penghasilan besar dan sponsor ternama.

Rata-rata karir pro player esports hanya berlangsung 4-5 tahun, dengan banyak yang beralih menjadi streamer untuk mempertahankan popularitas dan pendapatan. Sesi latihan yang panjang, hingga 12-14 jam sehari, menjadi faktor utama kelelahan yang mendorong pensiun dini, karena bermain game profesional jauh dari kata santai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *