Jakarta – Limbus Company, game buatan Project Moon asal Korea Selatan, menarik perhatian karena memiliki konsep unik yang menggabungkan elemen sastra klasik ke dalam dunia video game. Tak banyak yang tahu, bahwa setiap karakter utama atau “Sinner” dalam game ini terinspirasi dari novel-novel terkenal dunia, baik karya klasik Barat maupun Asia.
Tercatat ada 13 novel yang menjadi referensi utama dalam pembentukan karakter dan latar belakang para Sinner:
- The Wings – Menginspirasi karakter Yi Sang, menggambarkan depresi dan kehancuran ego.
- Faust – Sumber cerita Faust, diadaptasi dari kisah perjanjian manusia dengan iblis karya Goethe.
- Don Quixote – Jadi dasar karakter Don Quixote yang heroik namun delusional.
- Hell Screen – Menginspirasi Ryoshu, diambil dari kisah kelam seniman dalam karya Akutagawa.
- The Stranger – Melahirkan karakter Meursault, diambil dari novel eksistensialis karya Albert Camus.
- Dream of the Red Chamber – Menjadi dasar Hong Lu, menggambarkan tragedi bangsawan Cina klasik.
- Wuthering Heights – Menginspirasi Heathcliff, kisah cinta penuh amarah karya Emily Brontë.
- Moby Dick – Menjadi latar Ishmael, pelaut dalam kisah perburuan paus legendaris karya Melville.
- Crime and Punishment – Melandasi Rodion, diadaptasi dari kisah moral dan penyesalan karya Dostoevsky.
- The Divine Comedy – Menjadi referensi Dante, karakter utama yang memimpin para Sinner.
- Demian – Mendasari Sinclair, kisah pencarian jati diri karya Hermann Hesse.
- The Odyssey – Menginspirasi Outis, terinspirasi dari kisah epik perjalanan pulang Raja Odysseus.
- The Metamorphosis – Melahirkan Gregor, karakter dengan perubahan tragis ala Franz Kafka.
Melalui perpaduan cerita dari sastra klasik dunia dan psikologi manusia modern, Limbus Company berhasil menghadirkan pengalaman naratif yang dalam dan penuh makna, menjadikannya salah satu game dengan konsep literer paling unik di industri saat ini.