Bandai Namco baru-baru ini memberikan kesempatan untuk mencoba gameplay Towa and the Guardians of the Sacred Tree selama sekitar 20 menit. Meski waktu singkat, game ini langsung memamerkan pesona uniknya lewat perpaduan genre roguelite dengan estetika dan elemen khas Jepang.

Dalam game ini, pemain mengendalikan Towa, seorang pendeta dari Desa Shinju, yang bersama delapan penjaga sakral berjuang melawan kekuatan jahat bernama Magatsu. Setting dunia yang mistis dan desain karakter warna-warni menambah daya tarik tersendiri.

Sistem pertarungannya menawarkan dua jenis serangan utama dengan mekanik pedang yang bisa tumpul jika dipakai terus-menerus. Pemain harus memanfaatkan quick draw atau dash attack untuk mengasah ulang pedang, membuat pertarungan jadi lebih taktis dan penuh strategi.

Setiap karakter punya peran sebagai penyerang utama atau support dengan gaya bertarung yang unik. Contohnya, Origami mengandalkan serangan jarak jauh, sementara Nishiki, yang berbentuk ikan koi, memiliki keterbatasan dash sehingga lebih menantang digunakan. Mobilitas dan pengaturan posisi menjadi kunci dalam menghadapi berbagai musuh.

Setelah menyelesaikan area, pemain memperoleh grace buff khusus yang bisa ditumpuk atau diganti, memengaruhi jalannya permainan. Pilihan jalur berikutnya dengan simbol berbeda menambah dinamika tiap run sehingga tidak monoton.

Selain pertarungan, game ini juga menawarkan elemen crafting pedang, upgrade karakter, serta pengembangan desa yang terus berubah. Musik karya Hitoshi Sakimoto sukses menguatkan suasana magis dan berbahaya di dunia permainan.

Towa and the Guardians of the Sacred Tree dijadwalkan rilis pada 19 September 2025 untuk PlayStation 5, Xbox Series, Nintendo Switch, dan PC via Steam. Game ini patut dinantikan oleh penggemar roguelite yang menginginkan pengalaman taktis dengan balutan budaya dan estetika Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *