Kopenhagen – Studio game indie asal Denmark, Playdead, yang dikenal lewat game sukses Limbo dan Inside, tengah menghadapi konflik hukum dengan salah satu pendirinya, Dino Patti.
Dino Patti, yang meninggalkan Playdead pada 2017 dan mendirikan studio baru bernama Jumpship, kini digugat oleh Playdead terkait unggahan LinkedIn miliknya pada akhir 2024. Dalam unggahan tersebut, Patti membagikan penjelasan mendalam mengenai pengembangan Limbo disertai foto-foto yang diklaim sebagai milik pribadi Arnt Jensen, Co-founder Playdead.
Jensen, yang masih memimpin Playdead, meminta kompensasi sebesar 500 ribu DKK (sekitar Rp1 miliar) atas pelanggaran tersebut. Gugatan ini dikonfirmasi Patti melalui wawancara di podcast Arkaden, di mana ia menyebut bahwa proses hukum akan dilanjutkan ke pengadilan.
Patti juga mengungkap bahwa hubungannya dengan Jensen memburuk beberapa tahun sebelum perilisan Inside pada 2016. Salah satu poin konflik adalah perubahan posisi namanya dalam kredit game Inside versi terbaru — dari halaman pertama sebagai produser eksekutif di versi awal, menjadi halaman ketiga pada versi Nintendo Switch.
Patti menduga gugatan ini adalah bagian dari upaya Jensen untuk menghapus kontribusinya dari sejarah Playdead. Hingga kini, pihak Playdead belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus ini.