Hideo Kojima kembali membahas makna tema besar di Metal Gear Solid 2: Sons of Liberty, game rilisan 2001 yang kini dianggap “terlalu visioner” untuk masanya. Dalam wawancara terbaru bersama WIRED, Kojima mengatakan bahwa game tersebut bukanlah upaya memprediksi masa depan, melainkan gambaran dunia digital yang sebenarnya tidak ia inginkan — namun justru kini sedang terjadi.
Pada awal perilisannya, Metal Gear Solid 2 menuai banyak kritik karena pergantian karakter utama dan cerita yang dianggap mirip pendahulunya. Namun seiring waktu, para pemain mulai melihat kedalaman temanya: banjir informasi, kontrol digital, manipulasi data, dan dinamika masyarakat yang selalu terhubung.
Kojima menjelaskan bahwa MGS2 bukan tentang AI secara langsung, melainkan tentang “masyarakat digital di mana segala sesuatu terdokumentasi dan jaringan data seolah memiliki kehendak sendiri”. Menurutnya, ketika semua orang saling terhubung dan bertukar opini secara instan, kehidupan manusia ikut berubah — dan kini realitas tersebut semakin terasa.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memprediksi masa depan, melainkan menggambarkan masa depan yang sebenarnya tidak ia harapkan.
Contoh lain yang sering disebut penggemar adalah Death Stranding, yang dirilis beberapa bulan sebelum pandemi COVID-19 dan secara tak sengaja mencerminkan isu kesepian, keterisolasian, dan peran kurir sebagai figur penting di masyarakat. lgo99
Saat ini Kojima sedang mengerjakan dua proyek game baru, yaitu OD dan Physint. Banyak penggemar penasaran tema sosial dan refleksi masa depan apa lagi yang akan ia angkat melalui kedua karya tersebut.

