
Lee “Gumayusi” Min-hyeong menghadapi serangan digital ekstrem setelah meninggalkan T1, termasuk doxxing, ancaman pembunuhan, penguntitan, hingga truk billboard intimidatif. Politisi Korea Selatan, Jeon Yong-gi, menyerukan Riot Games, LCK, dan KeSPA untuk segera bertindak melindungi Gumayusi dan pemain esports lainnya.
Yong-gi menyoroti fan ekstrem T1 Support Gallery sebagai pelaku utama dan meminta penguatan UU terkait pencemaran nama baik serta pelecehan daring. Insiden ini menjadi salah satu ancaman paling serius bagi pemain papan atas Korea, mendorong perlunya prosedur keamanan, kebijakan anti-doxxing, serta konseling psikologis.
Gumayusi dikabarkan akan bergabung dengan tim baru, kemungkinan Hanwha Life Esports, namun kepindahannya harusnya menjadi momen positif, bukan ancaman.
