Banyak pengguna komputer dan laptop percaya bahwa install ulang Windows adalah solusi utama untuk mengatasi perangkat yang lemot. Namun, sejumlah klaim populer di dunia maya ternyata tidak sepenuhnya benar.
Beberapa mitos yang kerap beredar di antaranya adalah:
- Install ulang bikin PC lebih cepat. Faktanya, kecepatan hanya terasa sesaat setelah proses instalasi. Jika pengguna tetap membiarkan aplikasi startup menumpuk, performa akan kembali melambat.
- Harus rutin install ulang. Dengan pemeliharaan yang tepat, pengguna sebenarnya bisa menggunakan Windows tanpa perlu install ulang seumur hidup.
- Malware akan hilang seluruhnya. Jika malware sudah menyebar ke file backup atau partisi lain, maka install ulang tidak sepenuhnya efektif.
- Masalah hardware bisa teratasi. Install ulang hanya memperbaiki error software, sementara kerusakan hardware tetap harus diperbaiki secara fisik.
- Laptop terasa seperti baru. Kondisi software memang segar kembali, tetapi hardware tetap mengalami degradasi seiring pemakaian.
- Proses cepat. Kecepatan instalasi bergantung pada jenis penyimpanan. SSD membuat proses lebih singkat, sementara HDD bisa memakan waktu lama.
- SSD cepat rusak karena install ulang. Sebenarnya tidak. Proses instalasi hanya menulis data besar ke SSD. Jika SSD sudah tua atau memiliki TBW rendah, barulah umur pakai bisa lebih cepat berkurang.
Kesimpulannya, install ulang Windows memang bisa membantu menyegarkan sistem, tetapi bukan solusi untuk semua masalah PC. Pemeliharaan rutin tetap menjadi kunci agar perangkat bertahan lama tanpa harus sering di-“inul”.