
Industri esports di Indonesia kini bukan sekadar hiburan, melainkan sektor ekonomi bernilai tinggi dan peluang karier nyata bagi generasi muda. Pasar game dan esports diproyeksikan mencapai USD 2,5 miliar (Rp 37,3 triliun) pada 2025, dengan Indonesia menyumbang 43% gamers di Asia Tenggara. Turnamen besar seperti MPL Season 15 dan Piala Presiden Esports menyedot jutaan penonton dan sponsor, menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan.
Mayoritas gamer Indonesia bermain lewat smartphone, dengan Mobile Legends: Bang Bang sebagai salah satu game terpopuler, menyumbang pendapatan USD 21 juta di kawasan SEA. Pemerintah juga mendukung, mengakui esports sebagai cabang olahraga resmi sejak 2020 dan membentuk PB ESI untuk pembinaan atlet muda melalui program Garudaku Akademi, yang fokus pada keterampilan game sekaligus soft skills.
Meski menjanjikan, industri ini menghadapi tantangan seperti kesenjangan akses internet, regulasi yang belum matang, dan edukasi masyarakat tentang karier esports. Dengan kolaborasi lintas sektor, esports berpeluang terus berkembang menjadi pilar ekonomi digital Indonesia yang inklusif dan berdaya saing.