
Setelah preview yang memukau, Borderlands 4 kembali memberikan gambaran lebih jelas lewat sesi hands-on kedua. Gearbox memperkenalkan karakter baru bernama Rafa, tentara eksperimental dengan gaya bertarung unik menggunakan Arc Daggers, dua belati listrik yang bisa meninggalkan mark pada musuh untuk ledakan damage maksimal. Rafa juga punya skill Apophis Lance, meriam lengan yang menembakkan proyektil listrik dengan mekanik charge dan turret auto-tracking untuk serangan jarak jauh.
Cerita utama di Borderlands 4 mengusung tema pemberontakan lewat Crimson Resistance, dengan misi awal menyelamatkan The Outbounders dari serangan kelompok militer misterius The Order di planet Kairos. Fokus narasi kini lebih ke semangat perlawanan daripada sekadar mencari Vault dan loot.
Boss fight juga dibuat lebih intens dan menantang, seperti pertarungan melawan Primordial Guardian Inceptus yang mengharuskan pemain aktif menggunakan lompat ganda, dodge, grapple, dan glide untuk menyerang weak point boss yang tersembunyi, menghadirkan sensasi pertempuran yang seperti puzzle dan uji refleks sekaligus.
Sistem senjata mendapat penyempurnaan besar lewat Licensed Part System, memungkinkan pemain menggabungkan bagian senjata dari berbagai produsen untuk efek unik dan build yang sangat fleksibel. Handling dan feel senjata juga lebih mantap dengan animasi dan efek suara yang lebih punchy, memberikan pengalaman menembak yang lebih memuaskan dari seri sebelumnya.
Borderlands 4 tampak siap menyuguhkan petualangan yang segar dan gameplay yang lebih dinamis bagi para penggemarnya.