Jakarta, 7 Juni 2025 — Alih-alih mendapat sambutan hangat, keputusan untuk menggratiskan Borderlands 2 di Steam justru menuai badai kritik. Game FPS legendaris besutan Gearbox Software yang sedang didiskon 100% hingga 8 Juni 2025, kini dibanjiri review negatif (review bomb) dari para pemain.
Pemicunya? Kebijakan baru dalam EULA (End User License Agreement) yang diterapkan oleh Take-Two Interactive. Para pemain menyoroti bahwa perjanjian lisensi ini meminta akses terhadap beragam data pribadi secara berlebihan, termasuk:
- Nama lengkap
- Alamat rumah
- Email dan nomor HP
- ID perangkat dan platform
- Alamat IP
Beberapa pengguna Steam menyebut kebijakan ini mirip dengan spyware, karena mengumpulkan informasi sensitif. Tak hanya itu, penggunaan mod, VPN, atau PC virtual disebut bisa menyebabkan pemain dibanned, membuat banyak gamer merasa hak dan kebebasan mereka dilanggar.
Imbasnya, halaman Steam Borderlands 2 yang sebelumnya dipenuhi ulasan positif kini dipenuhi review negatif sebagai bentuk protes. Padahal, game ini termasuk salah satu judul FPS-RPG paling ikonik selama satu dekade terakhir.
Kesimpulan:
Meski gratis, kontroversi seputar privasi dan kontrol pengguna menjadi bumerang besar bagi Borderlands 2. Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi penerbit game untuk lebih transparan dan bijak dalam mengelola data pengguna.