Liputan6.com, Jakarta – Penggemar game PC kini bisa merasakan sebuah game yang baru dirilis oleh Bethesda, The Elder Scrolls IV: Oblivion Remastered di berbagai konsol.
Mengutip Colitco, Rabu (23/4/2025), Oblivion Remastered dirilis di konsol PlayStation 5, Xbox Series X dan S, hingga Steam.
Studio Bethesda membuat pengumuman tersebut selama pengungkapan gameplay yang dipublikasikan pada Rabu ini. Adapun edisi Remaster dikembangkan oleh Virtuous dan dibanderol seharga USD 48,12 atau setara Rp 812 ribuan dan tersedia melalui Xbox Game Pass.
Adapun pengumuman game Oblivion Remastered oleh Bethesda dilakukan di YouTube dan disaksikan lebih dari 600.000 pemirsa. Para gamer pun menanggapi perilisan ini dengan antusias.
Game The Elder Scrolls 4: Oblivion Remastered merupakan versi RPG ikonik dari tahun 2006 yang kini disempurnakan dan dimodernasi.
Oblivion Remastered menghadirkan visual yang sepenuhnya dibuat ulang dan berjalan di Unreal Engine 5. Meski begitu tetap mempertahankan Sebagian besar gameplay dan engine aslinya.
Versi baru ini hadir dengan semua add-on yang dirilis untuk game aslinya,jadi penggemar tidak perlu membeli DLC apa pun untuk menghidupkan kembali cerita lengkapnya.
Tak hanya itu, ada pula Oblivion Remastered Deluxe Edition yang menyertakan sejumlah konten baru. Mulai dari misi tambahan untuk memperoleh perlengkapan baru.
Ada beberapa perubahan dilakukan pada system permainan. Misalnya, menaikkan level karakter dan keterampilan secara berbeda dari versi aslinya.
Tak hanya itu, movement juga dikerjakan ulang agar lebih menarik bagi audiens modern dengan diperkenalkannya kemampuan berlari.
Sejumlah besar pengisi suara baru memberikan kehidupan tambahan pada permainan, karena Batasan ukuran media fisik pada 2006 membuat Bethesda tidak tidak dapat merekam suara dan cuplikan suara untuk Sebagian besar konten yang tersedia.
Kepala Studio dan Direktur Kreatif Bethesda, Todd Howard, mengatakan, “Oblivion Remaster merupakan momen yang sangat menentukan dalam seri ini dan bagi cara kami membuat game sebagai studio.”
“Kami ingin penggemar merasakan apa yang mereka rasakan dari game lama, bahwa game ini masih merupakan game pada masanya. Pengguna ingin mempertahankan hal-hal tersebut,” katanya.