
Salah satu petinggi AMD, Frank Azor, Chief Director of Gaming Solutions, menyatakan bahwa VRAM sebesar 8GB masih cukup untuk sebagian besar gamer yang bermain di resolusi 1080p. Melalui cuitan di platform X (dulu Twitter), ia menegaskan bahwa mayoritas gamer pada resolusi tersebut merupakan pemain e-sports yang tidak membutuhkan kapasitas VRAM lebih tinggi.
Azor menambahkan bahwa AMD tidak akan merilis kartu grafis dengan kapasitas tersebut jika tidak ada permintaan pasar. Bagi gamer yang merasa 8GB tidak mencukupi, AMD juga menawarkan varian dengan VRAM 16GB.
Namun, pernyataan ini menimbulkan kontroversi. Banyak gamer menyoroti bahwa permasalahan utama bukan hanya soal jumlah VRAM, melainkan strategi pemasaran AMD dan NVIDIA yang menawarkan kartu grafis dengan varian VRAM berbeda dalam lini produk yang sama. Hal ini dinilai membingungkan dan merugikan konsumen.
YouTuber Linus Tech Tips turut mengkritik keputusan AMD yang dinilai melewatkan kesempatan emas untuk merilis kartu grafis berspesifikasi lebih baik dengan harga lebih kompetitif dibandingkan pesaing.
Isu ini semakin kompleks karena performa game juga sangat bergantung pada optimalisasi. Dengan VRAM yang pas-pasan dan game yang tidak dioptimalkan dengan baik, pengalaman bermain bisa menjadi kurang nyaman.