Jakarta – Trashtalk atau percakapan bernada meremehkan, mengejek, hingga kasar kerap muncul dalam dunia game, baik di kalangan pemain kasual maupun profesional. Menurut kamus Merriam-Webster, istilah ini merujuk pada komentar yang ditujukan untuk mengintimidasi lawan, biasanya dalam bentuk humor, satir, atau sarkas.
Fenomena ini sering dianggap lumrah di kalangan gamer, namun juga menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, trashtalk dapat menjadi strategi psikologis untuk membuat lawan terganggu konsentrasinya. Namun, di sisi lain, kebiasaan tersebut dianggap tidak sportif, terutama dalam turnamen kompetitif, karena mengurangi esensi kesenangan dalam bermain.
Dampak negatif trashtalk pun nyata. Banyak pemain meninggalkan permainan lebih cepat akibat merasa tidak nyaman, sementara performa tim juga bisa terganggu karena suasana yang toxic.
Meski sesekali trashtalk bisa memberi efek positif bila digunakan secara cerdas, mayoritas gamer menilai kebiasaan ini lebih banyak merugikan. Alih-alih menghina lawan, pemain dianjurkan fokus meningkatkan skill, strategi, dan koordinasi agar pengalaman bermain tetap sehat dan menyenangkan.