Hamburg – Turnamen tahunan terbesar Dota 2, The International (TI) 2025, resmi berakhir dengan kemenangan dramatis Team Falcons atas Xtreme Gaming di babak final, Minggu (14/9) waktu setempat. Pertandingan berformat best of five ini berakhir dengan skor tipis 3-2.
Xtreme Gaming unggul lebih dulu di game pertama, namun Falcons segera membalas dengan kemenangan cepat di game kedua. Kedua tim terus saling bergantian merebut poin hingga skor imbang 2-2. Laga keempat menjadi sorotan setelah Falcons mengejutkan lawan dengan strategi unik: menjadikan Ursa sebagai offlaner yang dimainkan ATF. Strategi tersebut sukses dan memaksa laga penentuan.
Game kelima menjadi klimaks dengan durasi 58 menit penuh ketegangan. Falcons akhirnya mengunci kemenangan melalui Magnus offlane yang berhasil menekan Ame, bintang Xtreme Gaming yang dijuluki “Uncrowned King.”
Kemenangan ini mencatatkan sejarah baru:
- Sneyking dan Skiter resmi menjadi pemain yang mengangkat Aegis dua kali bersama tim berbeda, setelah sebelumnya juara TI11 (2022) bersama Tundra Esports.
- AUI_200 kini menjadi sosok pertama yang memenangkan Aegis tiga kali—sebagai pemain Evil Geniuses (2015), pelatih Tundra (2022), dan pelatih Falcons (2025).
- Sementara itu, Ame kembali menorehkan kisah tragis sebagai finalis tiga kali tanpa gelar, memperkuat reputasinya sebagai “Uncrowned King” Dota 2.
Dengan kemenangan ini, Team Falcons resmi mengukir namanya di sejarah Dota 2 sebagai juara The International 2025.