Jakarta – Mantan eksekutif BioWare, Mark Darrah, membeberkan alasan di balik kegagalan Anthem, game ambisius rilisan 2019 yang kini dipastikan menutup server pada 12 Januari 2026. Menurutnya, kesalahan utama datang dari miskonsepsi desain game live-service yang dipadukan dengan elemen single-player storytelling, sehingga jalannya cerita sering tidak selaras dengan pengalaman multiplayer.
Darrah menjelaskan bahwa setelah kepergian Casey Hudson sebagai creative director, Anthem kehilangan arah. Saat dirinya masuk sebagai executive producer, hanya ada satu misi bernama Den of Wolves. Upaya untuk menambah variasi justru terbentur miskomunikasi dan visi yang berbeda antar tim.
Permasalahan semakin rumit karena pengembangan dikerjakan dua studio, BioWare Austin dan Edmonton, yang kerap berselisih soal fokus game. Austin menginginkan perhatian lebih pada sistem ekonomi dan konten endgame, sementara Edmonton skeptis terhadap arah yang mereka kerjakan. Akibat koordinasi buruk ini, Anthem kekurangan konten menarik untuk pemain.
Fitur ikonik terbang yang sempat dihapus lalu dikembalikan juga gagal menyelamatkan minat gamer. Dengan sederet masalah tersebut, Anthem kini resmi dipastikan akan menutup layanan online-nya awal tahun depan.