Jakarta – Hollow Knight: Silksong resmi dirilis pada 4 September 2025 di berbagai platform dengan harga $20 atau sekitar Rp165.999 di Steam untuk region Indonesia. Namun, harga murah tersebut justru menimbulkan kekhawatiran di kalangan developer indie.
Beberapa pengembang menilai harga Silksong terlalu rendah dan berpotensi merusak pasar game indie. Mereka khawatir pemain akan terbiasa menganggap harga $20 sebagai standar untuk semua game indie, padahal tiap proyek memiliki kebutuhan biaya dan durasi pengembangan berbeda.
RJ Lake, Director game Unbeatable, melalui akun Bluesky menyebut harga seharusnya bisa mencapai $40. Ia menilai Team Cherry dapat menetapkan harga sesuka hati karena tidak mengalami masalah finansial, berbeda dengan banyak studio indie lain.
Kekhawatiran serupa juga diungkapkan Basti Art Games, developer Lone Fungus: Melody of Spores, yang mempertanyakan berapa harga pantas untuk gamenya jika dibandingkan dengan Silksong. Sementara itu, Zwi Zausch dari Dorfomantik menyebut harga game terbarunya Starbird kemungkinan akan terdampak oleh standar harga baru ini.
Fenomena ini menyoroti tantangan klasik bagi developer indie: menentukan harga yang layak untuk menutup biaya produksi, membayar tim, sekaligus tetap diterima pasar.