Liputan6.com, Makassar Kota Makassar menjadi tuan rumah Grand Final turnamen Free Fire Nusantara Series (FFNS) 2025 Fall yang digelar Minggu (14/7/2025) di Four Points by Sheraton. Sebanyak 12 tim Free Fire terbaik dari seluruh Indonesia akan bersaing memperebutkan gelar juara nasional serta satu tiket menuju Free Fire World Series (FFWS) Southeast Asia 2025 Fall.
Pemilihan Makassar sebagai lokasi pertandingan puncak bukan tanpa alasan. Kota ini dinilai Garena sebagai salah satu pusat pertumbuhan komunitas esports di Indonesia, sekaligus daerah yang telah melahirkan sejumlah talenta besar di kancah Free Fire nasional dan internasional. Beberapa di antaranya adalah CrimeMKS (ONIC), FayadMKS (pelatih Timnas), dan 18Deer (RRQ Kazu).
Turnamen menggunakan sistem kompetisi Champion Rush, yang mengharuskan tim mengumpulkan minimal 80 poin dan memenangkan satu ronde tambahan untuk dinobatkan sebagai juara. Pemenang akan membawa pulang hadiah utama senilai Rp250 juta dari total hadiah Rp850 juta, serta mewakili Indonesia sebagai tim kelima di FFWS SEA 2025 Fall.
Selain menyajikan pertarungan seru antar tim esports, Grand Final FFNS 2025 Fall juga menampilkan pertunjukan budaya lokal. Garena menggandeng komunitas seni Batara Gowa untuk menampilkan tari Pakarena, sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan budaya Sulawesi Selatan.
Game Producer Garena Free Fire Indonesia, Christiandy Franciscus, menyebut Makassar sebagai kota yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan esports nasional. Bahkan 10 persen dari seluruh pendaftar FFNS 2025 Fall merupakan komunitas Free Fire di Makassar.
“Makassar bukan hanya kota yang antusias terhadap Free Fire, tetapi juga pusat lahirnya talenta esports Indonesia yang telah membawa nama bangsa ke kancah internasional. Kami bangga bisa merayakan pencapaian ini bersama komunitas lokal lewat FFNS 2025 Fall,” ujar Christiandy dalam keterangan resminya.
Sejak dimulai pada Mei lalu, FFNS 2025 Fall telah menjaring lebih dari 250 ribu tim dari berbagai jalur kualifikasi. Jumlah ini mencakup peserta dari 82 kota di seluruh Indonesia, termasuk dari Makassar, yang berkontribusi sekitar 10 persen dari total peserta regional qualifier.
Kehadiran ribuan tim dari seluruh penjuru negeri membuktikan bahwa FFNS telah menjadi turnamen inklusif yang membuka peluang bagi siapa saja untuk masuk ke skena profesional. Beberapa tim yang akan berlaga di Grand Final antara lain Sriwijaya Esports, Dewa United Apollo, Kraken Esports, dan MBR Omega.
Tidak hanya tim papan atas, sejumlah pemain yang lahir dari komunitas lokal kini menjadi ikon esports Indonesia. Nama CrimeMKS, yang berhasil membawa ONIC menjuarai FFWS SEA 2025 Spring sekaligus menyabet gelar MVP, menjadi salah satu figur kebanggaan Sulsel. Begitu pula dengan Rasyah dari EVOS Divine, pemain muda berusia 15 tahun yang disebut sebagai salah satu “wonderkid” Free Fire nasional.
“Makassar juga menjadi tempat berkarier Coach FayadMKS, pelatih yang kini memimpin tim nasional Free Fire dan dikenal luas sebagai tokoh penting dalam pengembangan esports di Tanah Air,” ucapnya.
FFNS menjadi salah satu jalur utama menuju FFWS Global Finals 2025 yang akan digelar di Jakarta pada November mendatang. Ini akan menjadi kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Free Fire, dan membuka peluang besar bagi tim lokal untuk tampil di panggung internasional.
“Pemenang FFNS ini nanti akan menjadi tim ke-5 yang bakal ikut FFWS di Jakarta. Empat tim sebelumnya itu ada Evos, ONIC, Bigetron dan RRQ,” dia memungkasi.