Jakarta – Setelah hampir setahun sejak pengumuman pendirian studio game berbasis kecerdasan buatan (AI), miliarder Elon Musk kembali mengungkap perkembangan proyek tersebut. Melalui akun X (6 Oktober), Musk menyatakan bahwa xAI akan merilis game buatan AI sepenuhnya sebelum akhir 2026.
Pernyataan itu disertai cuplikan video game bergenre tembak-tembakan militer yang dibuat menggunakan Grok Imagine, alat AI generatif milik xAI untuk pembuatan konten multimedia. Namun, unggahan tersebut justru menuai banyak reaksi negatif dari warganet.
Banyak pengguna X mengkritik tampilan game yang dinilai terlalu generik dan tanpa jiwa, dengan efek suara yang dianggap kurang realistis. Sebagian gamer juga mempertanyakan ketertarikan publik terhadap game yang dibuat sepenuhnya oleh AI.
Kontroversi ini menambah panjang perdebatan tentang penggunaan AI dalam industri video game, yang sejak lama menuai kritik karena dinilai dapat mengancam kreativitas manusia dan kualitas orisinalitas karya.
Meski begitu, Musk tampak tetap optimis dengan proyek ambisiusnya tersebut. Jika terealisasi, game buatan xAI akan menjadi salah satu produk pertama yang sepenuhnya dikembangkan oleh kecerdasan buatan, sebuah langkah berani di tengah skeptisisme publik terhadap peran AI di dunia hiburan digital.