
Dota 2 kembali menegaskan dominasinya di dunia eSports dengan total hadiah turnamen mencapai $377,4 juta USD (Rp6,13 triliun), jauh mengungguli Fortnite ($202,9 juta), CS2 ($162,8 juta), dan League of Legends ($122 juta). Faktor utama kesuksesan ini adalah turnamen ikonik The International, yang pada 2021 mencatat hadiah rekor $40 juta USD.
Pemain top seperti Johan “n0tail” Sundstein pun meraup lebih dari $7,18 juta USD dari turnamen. Namun, ekosistem Dota 2 mulai menghadapi tantangan: hadiah The International 2023 dan 2024 menurun drastis menjadi $3,38 juta dan $2,78 juta, menyusul penghapusan sistem Battle Pass, yang sebelumnya menjadi sumber utama pendanaan.
Meski tetap menjadi pemimpin dalam total hadiah dan prestasi pemain, masa depan Dota 2 bergantung pada inovasi pengembang untuk menemukan model monetisasi baru yang mampu mempertahankan daya tarik bagi pemain dan sponsor.
