Jakarta – Ubisoft resmi mengumumkan bahwa Assassin’s Creed Mirage akan kedatangan DLC baru pada akhir Agustus 2025. Konten tambahan ini menghadirkan cerita baru, misi, serta lokasi bersejarah Al-‘Ula di Arab Saudi, lengkap dengan sejumlah peningkatan gameplay.
Namun, kehadiran DLC ini ternyata memunculkan kekhawatiran di kalangan internal Ubisoft. Dalam wawancara eksklusif dengan Game File, sejumlah karyawan mengungkap keresahan terkait kabar bahwa pengembangan DLC didanai oleh Public Investment Fund (PIF) milik Pemerintah Arab Saudi.
Beberapa karyawan mempertanyakan apakah keputusan tersebut tepat, mengingat kontroversi internasional terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Mereka menilai kerja sama ini berpotensi merusak citra Ubisoft serta membatasi ruang kreatif tim developer.
Menanggapi hal ini, Ubisoft menegaskan bahwa tim pengembang tetap diberi kebebasan berkarya. Perusahaan juga menggandeng arkeolog dan pakar budaya untuk memastikan representasi Al-‘Ula di dalam game sesuai sejarah aslinya. CEO Ubisoft, Yves Guillemot, bahkan melakukan kunjungan ke Arab Saudi guna membahas sekaligus mempromosikan DLC tersebut.
Ubisoft berharap pemain dapat menikmati nuansa sejarah dan budaya Al-‘Ula yang digarap secara autentik oleh tim bersama para spesialis arkeologi.
DLC Assassin’s Creed Mirage ini diharapkan semakin memperkaya pengalaman para gamer dengan latar baru yang penuh nilai historis, meski tetap diwarnai polemik soal sumber pendanaan.